Rabu, 11 Maret 2009

Jangkar Kehidupan

Gravitasi adalah kekuatan yang menarik semua benda untuk tetap berada di atas permukaannya. Gravitasi Bumi bersifat menarik semua benda-benda agar terus menempel pada permukaan Bumi.

Fungsi gravitasi adalah memberikan keseimbangan. Tanpa gravitasi semua benda akan mengapung, melayang bagaikan kapas diterbangkan angin dan saling bertabrakan satu sama lain. Gravitasi bagaikan jangkar yang membuat kapal tidak diombang-ambingkan gelombang atau terbawa oleh arus air. Gravitasi bagaikan batu karang yang teguh meskipun diterpa oleh hujan dan angin kencang.

Begitu juga dengan kita manusia. Ada gravitasi yang mengatur keseimbangan hidup kita agar damai dan harmonis, agar tidak diombang-ambingkan oleh kekuatan-kekuatan di sekitar kita, agar kita berdiri kokoh menghadapi semua masalah dan cobaan hidup kita.

Bila kita tidak memiliki gravitasi dalam hidup kita, maka sama seperti kapal yang tidak memiliki jangkar, kita mudah diombang-ambingkan oleh masalah kita, kita mudah percaya dan terjebak dalam ajaran-ajaran, anjuran-anjuran yang datang dari setiap orang di sekeliling kita. Tanpa gravitasi membuat hidup kita menjadi kacau dan tak ada tujuan yang jelas.

Tuhan adalah pusat gravitasi alam semesta. Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, dan semua ciptaanNya itu demi untuk kemuliaan namaNya.

Tak ada sesuatu di dunia ini dapat terjadi tanpa perkenan dan ijin dari Tuhan. Bahkan sehelai rambut di kepala orang-orang percaya tak dapat gugur bila tanpa perkenan Tuhan.

Dalam Matius 10:29 Tuhan Yesus mengatakan:” 10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 10:30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.”

Tak ada sesuatu terjadi diluar kendali, semua ada dalam kontrol Allah Bapa. Tak ada suatu kuasapun, baik di langit atau di bumi, yang melampaui kuasa Allah.

Di dalam Alkitab (Ayub pasal 1) diceritakan suatu kisah yang sangat menarik tentang pertemuan Tuhan dengan anak-anak Tuhan termasuk Iblis. Tuhan bertanya kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu Iblis menjawab kepada Tuhan: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Lalu Tuhan bertanya kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Lalu Iblis menjawab kepada Tuhan: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."

Tuhan menjawab kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Sesudah itu pergilah Iblis dari hadapan Tuhan.

Tuhanlah yang memiliki otoritas atas semua kejadian. Tuhan adalah pusat gravitasi alam semesta, di dunia maupun di surga. Tuhanlah yang mengijinkan Iblis mencobai Ayub, namun Tuhan tidak mengijinkan Iblis mengambil nyawa Ayub.

Kalau saat ini anda kehilangan keseimbang hidup kita, maka mungkin anda sendang bersandar pada pusat gravitasi yang salah, atau justru tidak memiliki gravitasi dalam hidup sehingga mudah diombang-ambingkan gelombang kehidupan, dan tak ada damai dan sukacita dalam hidup anda. Anda mungkin salah mengambil posisi dalam hidup anda sehingga bergantung pada kapal yang tak memiliki jangkar penahan gelombang.

Yesus mengajak kita untuk datang kepadaNya. Ia akan memberikan keseimbangan hidup. Ia akan memberikan kelegaan bagi jiwa kita yang haus dan lapar akan kebenaran. ”Carilah kerajaan Allah dengan segala kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” Firman Tuhan adalah jangkar hidup kita! FirmanNya adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar